Wednesday, November 25, 2015

Barasuara

Barasuara - Bahas Nyala Barasuara



Ya ampun, kemana saja aku baru tahu tentang band keren ini!. Barasuara. Kalau saja bukan karena sebuah artikel yang mengatakan bahwa ada band lokal bagus bernama Barasuara dengan album super keren berjudul Taifun, aku pasti tidak akan pernah mengenal band ini. Memang aku nggak update banget belakangan ini. Ough!

Cover album Taifun

Album Taifun berisi 9 lagu. Yang membuat band ini beda dari band-band (indie) kebanyakan, sama sekali tidak ada lagu berjudul atau berlirik bahasa Inggris yang lazim ditemui dalam band-band indie lokal saat ini. Semua lagu berbahasa Indonesia dengan lirik yang puitis dengan bahasa baku. Ya, baku! Bahasa yang dipakai dalam lirik-lirik lagu mereka mungkin jarang kita dengar atau malah sama sekali mungkin belum pernah kita dengar. Makna lagu-lagunya dalam dan penuh kiasan. Lirik-lirik mereka bercerita tentang semangat, kenangan  dan kemerdekaan pikiran. Uniknya lagi, tidak akan kita temui kata 'aku' atau 'saya' dalam lirik-lirik lagunya. 'Kau', 'kamu', 'kita', 'mereka' adalah kata-kata yang selalu tercantum dalam lirik di setiap lagunya. Seolah-olah lagu-lagu dalam album ini dibuat untuk kita para pendengarnya; sebagai ajang nasehat atau sindiran. Seperti salah satu lirik lagu berjudul Mengunci Ingatan ini:

Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata


Hmm... Mengunci Ingatan-lah lagu yang langsung membuatku jatuh hati. Bukan karena musiknya tapi karena liriknya yang ah.. aku banget! Hikss.. Dan lama-kelamaan, musiknya pun ternyata enak didengar. Lagu berikutnya yang membuatku jatuh hati adalah Tarintih, terutama alunan musiknya di lirik "Terlambatkah sudah, surga di telapak kakimu?" sumpah keren banget. Ah, pokoknya semua lagu di album Taifun ini memang bagus-bagus dan asik didengerin. Ternyata album ini dipersiapkan dalam kurun waktu tiga tahun. Pantas saja materi albumnya sudah matang dan berkualitas begini.

Usut punya usut, ternyata para personil Barasuara bukanlah orang baru di dunia musik. Personil Barasuara terdiri dari Iga Massardi (vokal/gitar), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal) dan Puti Chitara (vokal). Iga Massardi sendiri ternyata mantan personil band The Trees and The Wild, Tika and The Dissidents dan Soulvibe. Masih nggak percaya kalau Iga Massardi adalah personil  TTaTW soalnya musiknya beda banget. Aku kurang bisa menikmati lagu-lagu dari TTaTW tapi beda dengan Barasuara ini yang langsung mendapat tempat di hatiku. Lebih kaget lagi ternyata dia juga personil Tika and The Dissidents. Astaga, benar-benar nggak update info banget aku!. Sementara Gerald Situmorang pernah mengiringi musisi jazz Indra Lesmana, Eva Celia, Tohpati, Dewa Budjana, Monita. Dia juga punya beberapa proyek band sendiri seperti Sketsa, Hemiola Quartet, Bag+Beat, dan Gerald Situmorang Trio. Sedangkan Marco Steffiano adalah pengisi drum dari band pengiring penyanyi Raisa.

Genre musik Barasuara sendiri tidak bisa digolongkan hanya dalam satu jenis musik saja. Musik yang mereka mainkan terdiri dari berbagai aliran seperti indie, experimental, psychedelic, rock, folk, blues dan jazz. Dan ternyata, performance live mereka (katanya) jauh lebih keren dan seru. Andai aku punya kesempatan melihat mereka main secara langsung. Entah kapan mereka bakal main di kotaku..ahhh... 

 
 
Kalau mau tahu lebih banyak tentang band ini, silahkan langsung ke websitenya  barasuara.com. Disitu juga tertulis lengkap lirik-lirik lagu mereka. Dan silahkan dengarkan salah satu lagu mereka yang mempunyai lirik yang bagus dan cerdas ini, Bahas Bahasa dengan video klipnya yang unik.
 











Source: Dari berbagai sumber





Read more ...