Sambungan dari part 1 kemarin, kali ini kita lanjutkan lagi kisah perjalananku.
Monday, 26 January 2015 - Ninth Day
1st Day in Jogja
Tepat pukul 05.11 tiba di Jogja dengan menempuh waktu sekitar 8 jam naik kereta. Udaranya dingin banget. Begitu keluar stasiun ternyata udah terang. Langsung ditawarin sama supir taksi dan tukang becak. Akhirnya setelah nego bentar, naik becak dengan harga 5k, kita diantarin ke losmen murah meriah di jalan Sosrowijayan dekat Malioboro. Harga kamarnya 150k. Harga kamarnya bervariasi. Karena kita bertiga, harganya segitu. Sedangkan yang berdua 120k. Kamarnya lumayan gede juga dengan kamar mandi di dalam dan ada kipas angin. Bisa minum kopi/teh gratis juga. Karena kecapekan, kita ketiduran semua begitu nyampe di losmen. Sekitar jam 10 udah janjian sama tukang becak yang tadi diajak berkeliling Jogja dengan tarif 50k.
Berhubung naik becaknya bertiga dan posisi duduknya di depan, jadi susah kalo mau nyatat-nyatat. Alhasil aku nggak bisa (dan nggak ingat) nama-nama jalan yang ku lewati ketika berkeliling di seputaran kota Jogja. Kita diajak ke toko-toko yang menjual souvenir seperti toko perak dan perhiasan lainnya. Harganya, mahal banget ternyata! Kita cuma liat-liat aja sebentar. Paling murah kalo nggak salah sekitar 25k. Model-modelnya, sih emang bagus dan cantik. Kalo aja aku punya uang banyak, pasti deh aku beli satu-dua buah perhiasannya. Dari toko perhiasan, kita dibawa ke toko yang menjual lukisan. Disitu sekalian bisa belajar membatik juga. Kisaran harga untuk belajar membatik sekitar 150k sampai bisa. Dan ternyata harganya berbeda antara turis lokal dan mancanegara. Salah seorang temanku membeli lukisan mini dari kain yang dibatik dengan harga 70k hasil tawar menawar yang sengit. Harga aslinya kisaran 130k. So, kalo kalian berminat beli lukisan, jangan takut untuk menawar harganya. Asiknya, disitu kita bisa bebas berfoto ria, loh!
*Click picture for bigger size
Berhubung naik becaknya bertiga dan posisi duduknya di depan, jadi susah kalo mau nyatat-nyatat. Alhasil aku nggak bisa (dan nggak ingat) nama-nama jalan yang ku lewati ketika berkeliling di seputaran kota Jogja. Kita diajak ke toko-toko yang menjual souvenir seperti toko perak dan perhiasan lainnya. Harganya, mahal banget ternyata! Kita cuma liat-liat aja sebentar. Paling murah kalo nggak salah sekitar 25k. Model-modelnya, sih emang bagus dan cantik. Kalo aja aku punya uang banyak, pasti deh aku beli satu-dua buah perhiasannya. Dari toko perhiasan, kita dibawa ke toko yang menjual lukisan. Disitu sekalian bisa belajar membatik juga. Kisaran harga untuk belajar membatik sekitar 150k sampai bisa. Dan ternyata harganya berbeda antara turis lokal dan mancanegara. Salah seorang temanku membeli lukisan mini dari kain yang dibatik dengan harga 70k hasil tawar menawar yang sengit. Harga aslinya kisaran 130k. So, kalo kalian berminat beli lukisan, jangan takut untuk menawar harganya. Asiknya, disitu kita bisa bebas berfoto ria, loh!
*Click picture for bigger size
Selanjutnya kita dibawa ke toko yang menjual t-shirt yang terkenal dari Jogja, Dagadu. Menurut si empunya toko, mereka menjual dagadu asli dan yang palsu. Yang asli kisaran harganya sekitar 80-150k. Sedangkan yang palsu setengah harga dari yang asli. Aku cuma bisa beli yang palsu aja untuk kedua adikku, sedangkan kedua temanku masing-masing membeli sebuah kaos aja. Setelah itu kita diajak ke keraton tapi berhubung udah siang, keratonnya udah keburu tutup.
It's lunch time! Cari tempat makan yang murah meriah aja. Kita dibawa ke pasar Karangasem. Ada lotek. Pengen nyobain lotek tapi ternyata loteknya udah abis. Alhasil aku pesan kupat tahu. Mirip-mirip sama gado-gado dan pecal gitu, deh! Seporsi harganya 7k. Eh, ternyata abis googling, baru tau kalo lotek itu makanan khas Sunda bukan Jogja. Setelah selesai makan, tujuan akhir dari jalan-jalan seputaran kota Jogja berakhir di tempat penjualan Bakpia. Belinya satu kotak aneka rasa aja dulu, entar begitu mau balik baru beli lagi. Perjalanan siang menuju sore ini pun berakhir dan kita kembali ke losmen untuk istirahat.
Tiba-tiba salah seorang teman dari forum sms dan mengatakan bahwa dia akan mampir sepulang kerja. Singkat cerita, Mas Ilyas pun datang. Ngobrol-ngobrol bentar sampai akhirnya ngajak jalan keluar. Beliau pun mulai menelepon anak-anak forum yang lainnya. Hampir dua jam kemudian barulah Diko dan Mas Adit muncul. Dengan mengajak kedua temanku, akhirnya kita keluar mencari tempat makan. Diajak makan oseng mercon. You know what, sumpah tuh makanan pedas banget! Oseng mercon sendiri berasal dari daging sapi pada bagian lemak, kulit, kikil dan sedikit daging dan diracik dengan bumbu rempah-rempah, gula jawa dan cabai rawit. Nggak heran, rasanya luar biasa pedas gitu. Seporsi oseng mercon harganya 16k. Cukup mahal.
Oseng mercon (*kameranya jelek) |
Hasil jepretannya
*Klik untuk memperbesar
Tuesday, 27 January 2015 - Tenth Day
2st Day in Jogja
Bangun jam 4 pagi. Jam 5 bersiap untuk menuju ke Borobudur. Kirain tadinya bakal banyak yang ikut trip ke Borobudur-Prambanan ini, eh ternyata hanya aku dan Rahma berdua aja. Jadilah kita seperti lagi naik mobil pribadi. Oh, ya biaya trip ini 110k dari jam 5 pagi sampai jam 2 siang. Banyak, sih paket lainnya tapi kita ambil paket yang sesuai dengan isi dompet :).
Ternyata Borobudur itu jauh. Kira-kira 1.5 jam deh kalo nggak salah. Kirain, nih karena masih pagi, bakalan sepi, eh ternyata udah rame aja. Bahkan terlihat banyak turis asing. Kalo dipikir-pikir lagi, ternyata emang enakan datangnya pagi gini, nggak panas. Tiket masuknya 35k. Mulailah gairah bernarsis ria kumat. Jepret sana-sini dengan berbagai pose.
Bangun jam 4 pagi. Jam 5 bersiap untuk menuju ke Borobudur. Kirain tadinya bakal banyak yang ikut trip ke Borobudur-Prambanan ini, eh ternyata hanya aku dan Rahma berdua aja. Jadilah kita seperti lagi naik mobil pribadi. Oh, ya biaya trip ini 110k dari jam 5 pagi sampai jam 2 siang. Banyak, sih paket lainnya tapi kita ambil paket yang sesuai dengan isi dompet :).
Ternyata Borobudur itu jauh. Kira-kira 1.5 jam deh kalo nggak salah. Kirain, nih karena masih pagi, bakalan sepi, eh ternyata udah rame aja. Bahkan terlihat banyak turis asing. Kalo dipikir-pikir lagi, ternyata emang enakan datangnya pagi gini, nggak panas. Tiket masuknya 35k. Mulailah gairah bernarsis ria kumat. Jepret sana-sini dengan berbagai pose.
Pengarah gaya dan fotografer: Rahma :) |
Me and Rahma |
Nah, itu sarung dikasi pinjam, sekalian melestarikan acara bersarung ria. Sayang, nggak bisa dibeli sarungnya. Rahma pengen banget sarung itu, loh! Berhubung kita nggak pake guide, jadinya kita sering curi-curi dengar kalo ada guide yang lagi nerangin soal Borobudur ini ke turis asing, hehehe.. Sayang, nggak boleh masuk ke dalamnya! Padahal penasaran pengen liat isi dalamnya gimana.
Nggak terasa udah 1.5 jam mengamati Borobudur plus bernarsis ria. Mengingat jadwal cuma sampai jam 2 siang dan perjalanan masih jauh, akhirnya kita pun balik. Ternyata area keluarnya langsung menuju ke tempat penjualan souvenir. Sebenarnya kita nggak tertarik pengen beli souvenir lagi berhubung uang udah menipis tapi entah kenapa gara-gara Rahma tertarik dengan gantungan kunci yang cantik dan murah meriah cuma @1500, alhasil kita pun jadi beli beberapa gantungan kunci dan t-shirt. You know what, ternyata harga kaos disini miring, 50k/3 pieces. Bahannya sama dengan kaos dagadu KW kemarin. Ough!! Nyesal banget beli kaos kemarin. Tau gini, mending beli disini aja. Bisa beli banyak. Ah.. akhirnya aku cuma bisa beli 1 kaos doang! Sempat nyobain es dawet dan ternyata beda sama es dawet yang ada di Medan. Harganya 5k dan lebih enak. Setelah itu kita cari makan, belum sarapan soalnya. Pesan nasi gudeg 2 porsi @15k/porsi. Minumnya teh hangat. Oh, ya di Jogja, tuh selalu menyediakan teh hangat (tanpa gula), beda dengan di Medan yang justru kebanyakan menyediakan teh manis dingin.
Perjalanan selanjutnya ke Prambanan. Tapi sempat singgah bentar ke Candi Mendut. Biaya masuknya cuma Rp 3500. Ternyata candinya cuma satu, lumayan besar juga. Sayang, kurang terurus kayaknya. Sisa air hujan jatuh menetesi dinding candi.
Lanjut perjalanan ke Prambanan yang ternyata sangat jauh. Aku dan Rahma bahkan ketiduran saking jauhnya. Sekitar satu jam perjalanan, akhirnya kita tiba di Prambanan. Tiket masuknya sama kayak di Borobudur. Atmosfirnya sedikit beda disini. Kalo Borobudur, tuh terasa kayaknya berada di lokasi yang jauh dari pusat keramaian, justru Prambanan sebaliknya. Bahkan samar-samar terdengar suara dari sebuah pusat perbelanjaan yang tak jauh dari lokasi Prambanan.
Berhubung waktu yang mepet, nggak nyampe 1 jam kita udah balik. Kurang puas sebenarnya tapi apa boleh buat, waktu memang terbatas. Ini, sih nggak enaknya kalo ikut tur. Lagian, kalo mau puas, sih emang harusnya menjelajah satu candi satu hari, nggak bisa kedua-duanya ditempuh dalam satu hari gini. Dan karena udah siang, udah saatnya jam makan siang. Berhubung kemarin sempat pengen makan di Mie Sop Pak Min tapi nggak jadi, hari ini pengen nyobain. Tapi sebelumnya, kita ke UGM bentar buat sekedar liat aja dan foto narsis dikit :D. Setelah itu makan mie sop yang seporsinya harganya 11k. Mie sopnya enak, segar dan isinya bebas mau pilih yang kita suka. Selesai makan langsung balik ke losmen. Selesai sudah perjalanan melelahkan di siang terik ini. Nanti malam rencananya mau ke Malioboro. Tapi sebelumnya tidur siang dulu bentar. Capek!
Sorenya malah hujan sampe malam masih rintik-rintik. Tapi berhubung ini malam terakhir di Jogja, jadi kita tetap nekat aja ke Malioboro begitu tinggal rintik-rintik hujannya. Kedua temanku mulai belanja souvenir lagi. Aku jadi tergoda juga beli 5 buah gantungan kunci lagi 10k/5 pieces. Sempat liat atraksi musik di jalan Malioboro bentar. Sebenarnya, sih pengen foto-foto di seputaran jalan Malioboro tapi berhubung rame, nggak jadi, deh! Rahma bilang besok pagi aja subuh-subuh foto-fotonya. Akhirnya selesai belanja, kita pun balik. Ngantuk, capek dan akhirnya langsung tidur begitu badan nempel ke kasur.
Wednesday, 28 January 2015 - Eleventh Day
3st Day/Last Day in Jogja
Kesiangan. Lagian juga hujan. Alhasil rencana mau foto-foto di seputaran Malioboro pun tinggal kenangan :(. Rencana hari ini ke keraton sekitar jam 10. Tapi sebelumnya beres-beres dulu sebelum check out jam 12 siang. Dengan sedikit molor jamnya, kita pun akhirnya ke keraton naik becak langganan yang kemarin. Biaya masuk ke keraton 5k. Lagi ada pertunjukan musik di keraton. Nggak tau, deh apa tiap hari ada atau nggak. Baru duduk bentar dengerin, udah diajak kedua temanku ke area lain. Ternyata nggak semua area boleh difoto, jadi sebelum mengambil gambar, baca dulu peringatan yang tertera di sekitar.
Belum puas menjelajah keratonnya tapi udah siang dan saatnya untuk balik. Tapi sebelumnya makan dulu di Pasar Karangasem yang kemarin. Sebenarnya, sih aku pengennya makan di tempat lain, tapi kedua temanku mau makan disitu. Dan lagi-lagi loteknya udah abis =..=. Dan aku pun memesan kupat tahu lagi.
To be Continued...
No comments:
Post a Comment